Bulan puasa kemarin datanglah Mitra (pelanggan), dia menghubungi saya dan ingin bertemu, singkat cerita mitra ini mendapatkan project pengadaan bandwith internet untuk mensuplay kantor – dan cabangnya di bumi Majapahit. Mitra pelanggan ini menanyakan produk-produk IDPLAY by Trans Indonesia Superkoridor, mulai dari spesifikasi produk retail home, Bisnis, metro, dedicated, leased core dan lainnya termasuk jalur jaringan, harga dan lainnya. Setelah itu mereka kembali pulang untuk berembuk dengan timnya.
Selang beberapa hari, mereka mengabari kembali bahwa mereka jadi mengambil paket BIZ yang paling tinggi sebanyak 3 port melalui pesan whatsapp dan akan menjemput sendiri. Untuk tahap awal mereka ambil 1 port dulu dengan kabel dropcore.
Review Internet Wifi 100rban dari Idplay, Ini dia Keunggulannya.
Bukannya malah senang, saya malah dagdigdug-khawatir karena jaraknya sangat jauh 8km dari ODP dan tarikan panjang tentu berisiko, redaman tinggi, maintenance yang sulit, rawan trouble dan tentu biaya yang tidak murah. Kemudian saya telp, saya coba jelaskan resiko-resiko dan tantangannya, sekaligus menjelaskan ulang spesifikasi internetnya berharap agar mereka tidak ber-ekspektasi yang terlalu tinggi, Dan jawabnya “kami sudah bisa memahami produk tersebut, termasuk CIR nya dan kami akan jemput dan Tarik sendiri pak,”.
Duh, yak opo iki… ya weslah mas, terserah mas, monggo – inti jawabku di telp.
Setelah lebaran usai, dia memberikan kabar via whatsapp “ pak Ali, kami sudah selesai narik kabelnya, tolong dibantu petugas untuk bukakan ODP-nya nggeh, kabelnya sudah diatas ODP”
Tidak ku jawab pesannya, lalu aku coba menghubungi tim IKR yang saat itu melakukan instalasi di Mojoagung, “mas-tolong ke ODP Lengkong, sambungkan kabelnya, cek redaman ODP nya. untuk kode ODP, koordinat dan PIC pelanggannya saya kirim ke nomor Sampean”, siap pak, setelah ini meluncur – jawabnya.
Sebuah Pesan masuk dari TIM IKR, redaman ODP minus 17, sangat bagus sambil melampirkan foto bukti tes OPM dan posisi port ODP. Aku Forwardlah pesan dari Tim IKR kepelanggan, dan aku minta untuk melakukan tes redaman di lokasinya.
Dan pelanggan pun mengirim foto hasil tesnya melalui Whatsapp.
“Waduh, Redamannya kok minus 26,97. piye iki.” Pikirku wes tidak karuan, sudah nariknya jauh, biayanya juga banyak, kok redamannya tinggi. Ya meskipun kalau redmana minus 26 an masih bisa, namun kalau standar di Idplay -26db termasuk tinggi banget, dan tidak maksimal.
Tarik nafas dalam-dalam, ku balas WA nya dan kuberikan beberapa Opsi, mulai dari opsi diturunkan lagi redamannya, diperbaiki lagi sambungannya, hingga perhituangan loss nya, opsi lain untuk memperpendek tarikan pun kuberikan dan opsi-opsi lainnya.
Seminggu setelah itu, dia mengirimkan foto hasil redamannya, minus -21dbm, bagaimana pak?
Waw…. Amaizing, sangat bagus mas, alhamdulillah-alhamdulillah – jawabku sumringah
Terus kapan pak diaktivasi? Tanyanya,
Oke mas, senin sore tanggal 22 Mei 2023 ya mas.
Senin 22 Mei 2023 saya aktivasi, pekerjaan yang biasanya hanya butuh 30 Menit, kok gak konek-konek, karena ini pelanggan BIZ tentu beda dengan pelanggan retail, ada ONU dan alat khusus yang dipasang, singkat cerita sukses terkoneksi meskipun penuh dengan drama.
Pertanyaan selanjutnya, Berapa trafik internet rata-rata yang didapatkan pelanggan dengan paket internet broadband up-to 200 Mbps dengan CIR 1:4? apakah bisa mendekati batas maksimalnya, ataukah malah dapat kecepatan minimun, atau jangan-jangan malah drop dibawah batas CIRnya. (CIR itu Committed information rate – jaminan layanan saat kondisi terburk terjadi)
Kamipun pulang tanpa berani untuk menjawab berbagai pertanyaan yang menoho dipikiran kami, karena tugas mengkoneksikan sudah selesai dan sudah berada di service 200 Mbps.
Sepanjang perjalanan pulang, masih terus kepikiran, bandwith e dapat berapa ya?
Bersambung… (insyallah sy teruskan dilain waktu, sambil melihat data MRTG nya)…
