Sebagai mantan mahasiswa saya pernah merasakan bagaimana sulitnya mengajukan proposal skripsi hingga tesis dan hasilnya di tolak, karena sering di tolak tersebut saya jadi semakin giat belajar dan tahu kekurangannya. ditempat belajar saya dulu di Informatika UIN Malang dan di UII Yogyakarta mengajukan judul itu sudah berupa proposal lengkap dari cover, letar belakang, rumusana masalah, landasan teori, kajian pustaka, hingga rancangan penelitian kemudian mendaftar dan di Ujikan atau sidang proposal. apakah pasti diterima?, oh tentu tidak. di tolak iya đ padahal tau sendiri menyusun proposal itu berbulan-bulan, sebelum menyusun kita sudah konsultasi sana-sini dan waktu sidang hasilnya bisa di tolak, di terima dengan revisi.
BACA JUGA :
nah kalau revisiannya diluar kemampuan kita bagaimana? ya ini tantangannya, lanjut atau bikin baru… Â dan saya pernah mengalaminya, dan alhamdulillah ada hikmah dan manfaatnya, yakinlah Dosen tidak akan memberikan cobaan dan ujian diatas kemampuan kita đ
sebagai dosen sekaligus reviewer judul skripsi, ternyata bukanlah hal mudah bahkan sering dibikin pusing oleh ajuan judul skripsi yang gak jelas, sehingg reviewer menerka-nerka maksud ajuan skripsi mahasiswa, waktu yang dibutuhkan menjadi lebih lama karena beban berpikirnya terlimpah pada reviewer / dosen nah kalau seperti itu suasanya menjadi jenuh dan langkah paling cepat adalah DI TOLAK…. mampus kan kalau demikian hahaha
nah, di prodi sistem informasi Fakultas Teknik Unipdu Jombang sudah menerapkan Sistem Informasi Tugas Akhir (SITA) dan sudah tersistem dan terintegrasi di siakad secara online, mulai dari ajuan, reviever, penilaian, bimbingan, hingga tahapan tahapan sudah tersistem. sebelumnya sudah dilakukan berbagai cara, model dan proses sudah skripsi, mulai dari model pengajuan yang berupa proposal kemudian disidangkan, model teragendakan, model kebebasan, model ajuan form dan sebagainya, hingga yang terakhir model SITA. model terakhir ini menuntut mahasiswa aktif, semi mandiri dan close. proses yang membutuhkan waktu lama dipangkas, digantikan melalui sistem, namun subtansi dan esensi nya tetap ketat. jadi terserah mahasiswanya mau aktif atau pasif, klw aktif ya cepat kalau pasif ditinggal. dosennya bagaimana? dosennya 10x lipat harus lebih aktif lagi. hehehe apalagi kalau sudah membimbing mahasiswa yang membutuhkan penanganan khusus, jadinya yang sabar ya pak đ
nah, biar mahasiswa mudah membuat ajuan skripsi dan reviewernya enjoy dalam mempertimbangkan ajuan skripsi, saya membuat form template draf yang perlu mahasiswa isi di dalamnya, nah dari hasil isian tersebut bisa di upload pada SITA (diskripsi Skrpisi) tentu dengan penyesuain layoutnya / dibuat point-point nya. nah dengan demikian konsep dan draf skripsi menjadi jelas dan mempermudah reviewer dalam menilai kelayakan judul skripsi, tentu apa yang saya sertakan ini bukanlah panduan resmi, sekedar alat mempermudah saja ya… kalau ada pertanyaan terkait kontennya jangan bawa-bawa nama saya.. konten urusan anda lo ya.
oke langsung saja ke TKP…Â DOWNLOAD DISINIÂ